Perjanjian Linggarjati
Tanggal :
10-15 November 1946
Tempat :
Linggarjati, Kuningan, Cirebon, Jawa Barat
Perwakilan :
Indonesia : Sutan Syahrir dan Dr. A. K.
Gani
Belanda : Prof. Schermerhorn dengan anggota
Dr. Van Mook, F. De Boer, Van Poll
Inggris (penengah)
: Lord Killearn
Isi :
·
Pengakuan
secara de facto wilayah Jawa, Sumatera dan Madura oleh Belanda.
·
Pihak
Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara RIS.
·
Dalam
bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth /Persemakmuran
Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni
Perjanjian
Renville
Tanggal : 8 Desember 1947 – 17 Januari
1948
Tempat : Geladak Kapal
Amerika Serikat USS Renville yang sedang berlabuh di Tanjung Priok.
Perwakilan : Indonesia : Amir Syarifuddin
Belanda :
R. Abdulkadir Wijoyoatmojo
KTN (AS, Australia, Belgia) sebagai penengah
Isi :
·
Persetujuan gencatan senjata.
·
Kedua pihak bersedia menyelesaikan pertikaian
secara damai dengan bantuan KTN.
·
Kedaulatan Indonesia berada ditangan Belanda untuk
sementara.
Perjanjian
Roem-Royen
Tanggal : 14 April 1949
Tempat : Jakarta
Perwakilan : Indonesia : Moh. Roem
Belanda :
Van Royen
Isi :
·
Pihak Indonesia akan menghentikan perang gerilya.
·
Belanda akan menghentikan gerakan militer dan menarik semua
pasukannya dari wilayah RI.
·
Belanda setuju mengembalikan para pemimpin Indonesia yang
ditawannya di Yogyakarta.
·
Akan diadakan KMB antara Indonesia dan Belanda.
Perjanjian
KMB
Tanggal : 23 Agustus – 2 November 1949
Tempat : Den Haag,
Belanda
Perwakilan : Indonesia : Moh. Hatta dengan anggota Moh. Roem, Soepomo, J. Leimena
dan Ali Sastroamijoyo.
Belanda :
Van Maarseveen
BFO :
Sultan Hamid II
UNCI :
Chrithcley
Isi :
·
Belanda akan menyerahkan kedaulatan RIS pada akhir Desember 1949.
·
Masalah Irian Barat akan diselesaikan setahun setelah pengakuan kedaulatan.
·
Dibentuk Uni Indonesia Belanda.
·
RIS harus menanggung utang Belanda sejak tahun 1942.
No comments:
Post a Comment