MASSA JENIS
I.
TUJUAN
1. Mengukur
massa jenis benda padat.
2. Mengukur
massa jenis benda cair.
II.
DASAR
TEORI
Besaran dalam fisika
diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki besaran (besar) dan satuan. Sedangkan satuan
adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran.
Berdasarkan satuannya,
besaran dibedakan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran
pokok adalah besaran yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan besaran yang
lain. Besaran pokok bersifat bebas, artinya tidak bergantung pada besaran pokok
yang lain.
Massa jenis termasuk besaran turunan
dari besaran pokok massa dan panjang. Massa jenis (rapat massa atau kerapatan
benda) adalah kerapatan
suatu zat, yaitu perbandingan antara besarnya massa dengan volume suatu
zat/benda yang bersifat tetap. Massa jenis berfungsi
untuk menentukan zat. Setiap
zat mempunyai massa jenis yang berbeda - beda. Sehingga massa jenis zat dapat menjadi salah satu ciri khas suatu
benda yang dapat membedakan dengan yang lain.
Massa jenis zat tidak dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran benda.
Walaupun bentuk dan ukuran benda berbeda – beda, selama terbuat dari jenis
bahan yang sama, maka massa jenis zat tersebut adalah sama.
Secara matematis, massa jenis dapat dirumuskan sebagai berikut.
ρ dibaca
rho.
dengan :
ρ = massa jenis (kg/m3)
m = massa benda (kg)
v = volume benda (m3)
Untuk menentukan massa
benda, dapat dilakukan dengan menimbang benda tersebut dengan timbangan yang
sesuai seperti neraca analitik, neraca digital atau yang lainnya.
Untuk menentukan volume
benda, dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan bentuk bendanya.
a) Benda
bentuk beraturan
Pengukurannya dapat
dilakukan dengan rumusan yang sesuai. Contoh : kubus – hitung panjang sisinya
kemudian gunakan rumus volume kubus (s3)
b) Benda
bentuk tidak beraturan
Pengukurannya dapat
dilakukan dengan cara memasukkan benda ke dalam gelas ukur berisi air dengan
volume tertentu. Selisih volume awal dan akhir dari air adalah volume dari
benda tersebut.
No
|
Nama Zat
|
Massa Jenis (kg/m3)
|
1
|
Air (4°C)
|
1.000
|
2
|
Air Laut
|
1.030
|
3
|
Alkohol
|
800
|
4
|
Aluminium
|
2.700
|
5
|
Besi
|
7.900
|
6
|
Bensin
|
900
|
7
|
Karbon Dioksida
|
1,98
|
8
|
Darah
|
1.040
|
9
|
Emas
|
19.300
|
10
|
Es
|
900
|
11
|
Helium
|
0,18
|
12
|
Hidrogen
|
0,09
|
13
|
Kaca
|
2.600
|
14
|
Oksigen
|
1,43
|
15
|
Kuningan
|
8.400
|
16
|
Nitrogen
|
1,25
|
17
|
Perak
|
10.500
|
18
|
Platina
|
21.450
|
19
|
Raksa
|
13.600
|
20
|
Seng
|
7.140
|
21
|
Tembaga
|
8.900
|
22
|
Timah
|
11.300
|
23
|
Udara (27°C)
|
1,2
|
Penerapan/aplikasi
konsep massa jenis dalam kehidupan sehari – hari sangat banyak sekali,
contohnya sebagai berikut.
1)
Penerapan
konsep massa jenis pada kapal selam
Massa jenis besi pada
kapal selam lebih besar daripada massa jenis air laut, namun kapal selam tidak
tenggelam di dasar lautan, hal ini dikarenakan ketika terapung, massa jenis
total kapal selam lebih kecil dari air laut dan sewaktu tenggelam massa jenis
total kapal selam lebih besar dari air laut.
Kapal selam memiliki
tangki pemberat yang berisi air dan udara yang terletak di antara lambung kapal
sebelah dalam dan luar. Tangki ini berfungsi untuk memperbesar dan memperkecil
massa jenis total kapal selam. Ketika air laut dipompa masuk ke dalam tangki
pemberat, massa jenis kapal selam lebih besar dan sebaliknya agar massa jenis
total kapal selam menjadi kecil, air laut dipompa keluar.
2)
Penerapan
konsep massa jenis pada balon gas
Balon gas berisi gas
helium. Gas helium memiliki massa jenis yang lebih kecil dari udara, sehingga
balon gas bisa naik ke atas.
3)
Penerapan
konsep massa jenis pada air minum dingin di dalam lemari es
Botol air minum dingin
yang berasal dari lemari es terdapat endapan kapur. Hal ini dikarenakan air
yang jernih dapat juga mengandung kapur, namun apabila dilihat langsung dengan
mata tidak kelihatan. Ketika air dingin berada di dalam lemari es, massa jenisnya
menjadi lebih kecil dan terpisah dari kapur sehingga kapur yang memiliki massa
jenis lebih besar akan turun ke bawah dan mengendap.
4)
Ban
karet atau pelampung untuk berenang atau pertolongan
Udara yang dipompakan
ke dalam ban akan menurunkan massa jenis ban sehingga ban memiliki massa jenis
yang lebih kecil daripada air. Maka dari itu, ban selalu terapung pada air.
III.
ALAT
DAN BAHAN
1. Penggaris 1 buah
2. Neraca
digital 1 buah
3. Kubus
material 3 buah
IV.
LANGKAH
KERJA
A. Massa
Jenis Benda Padat
B. Massa
Jenis Benda Cair
V.
DATA
PERCOBAAN
A.
Massa Jenis Benda Padat
Nama
Benda
|
Massa
(g)
|
Volume
(cm3)
|
Rapat
Massa (g/cm3)
|
Kubus
Material I
|
22,7
|
7,22
|
22,7/7,22
|
Kubus
Material II
|
52,2
|
6,5
|
52,2/6,5
|
Kubus
Material III
|
57,4
|
6,86
|
57,4/6,86
|
B.
Massa Jenis Benda Cair
Massa
gelas ukur kosong = 29,1 g
Volume
air (cm3)
|
Massa
gelas ukur + air (g)
|
Massa
air (g)
|
Rapat
massa (g/cm3)
|
10
|
34,7
|
5,6
|
5,6/10
|
20
|
45,8
|
16,7
|
16,7/20
|
30
|
56,2
|
27,1
|
27,1/30
|
VI.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Massa Jenis Benda Padat
Dari
hasil pengukuran yang telah dilakukan, didapatkan data seperti pada tabel.
Sehingga dapat dilakukan penghitungan untuk menemukan massa jenis benda.
1. Kubus Material I
m = 22,7
g
v = 2 × 1,9 × 1,9
= 7,22
cm3
ρ = m/v
= 22,7/7,22
= 3,14
g/cm3
2. Kubus Material II
m = 52,2
g
v = 1,9 × 1,8 × 1,9
= 6,5
cm3
ρ = m/v
= 52,2/6,5
= 8,03
g/cm3
3. Kubus Material III
m = 57,4
g
v = 1,9 × 1,9 × 1,9
=
6,86 cm3
ρ = m/v
= 57,4/6,86
= 8,37
g/cm3
Dari
hasil penghitungan, maka dapat diketahui kubus material I, II dan III memiliki
massa jenis yang berbeda satu dengan yang lain.
Hal ini
dikarenakan setiap kubus material terbuat dari jenis bahan yang berbeda-beda.
Seperti yang sudah dijelaskan diawal, jika suatu zat terbuat dari jenis bahan
yang berbeda, maka zat tersebut akan memiliki massa jenis yang berbeda.
B.
Massa Jenis Benda Cair
Dari
hasil pengukuran yang telah dilakukan, didapatkan data seperti pada tabel
dengan massa gelas ukur kosong = 29,1
gram. Sehingga dapat dilakukan penghitungan untuk menemukan massa jenis
benda.
1. Volume air 10 cm3
mgelas+air = 34,7
g
mair = mgelas+air – mgelas
kosong
= 34,7 – 29,1
= 5,6 g
v = 10 cm3
ρ = mair/v
= 5,6/10
= 0,56 g/cm3
2. Volume air 20 cm3
mgelas+air = 45,8
g
mair = mgelas+air – mgelas
kosong
= 45,8 – 29,1
= 16,7 g
v = 20 cm3
ρ = mair/v
= 16,7/20
= 0,84 g/cm3
3. Volume air 30 cm3
mgelas+air = 56,2
g
mair = mgelas+air – mgelas
kosong
= 56,2 – 29,1
= 27,1 g
v = 30 cm3
ρ = mair/v
= 27,1/30
= 0,9 g/cm3
Dari
hasil penghitungan, dapat diketahui bahwa setiap percobaan dengan volume yang
berbeda memiliki massa jenis yang berbeda – beda.
Hal
ini dikarenakan volume zat cair akan mempengaruhi massa jenis dari suatu benda,
dimana semakin besar volume benda maka massa jenis benda tersebut akan semakin
kecil.
VII.
KESIMPULAN
Massa
jenis adalah
perbandingan antara besarnya massa dengan volume suatu zat/benda.
Secara matematis, massa jenis dapat dirumuskan sebagai berikut.
ρ dibaca
rho.
dengan :
ρ = massa jenis (kg/m3)
m = massa benda (kg)
v = volume benda (m3)
Konsep massa jenis
diterapkan pada kapal selam, balon gas, pelampung, air minum dingin dalam
lemari es dan lain sebagainya.
Massa jenis zat tidak dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran benda. Jika
suatu zat terbuat dari jenis bahan yang sama, maka zat tersebut akan memiliki
massa jenis yang sama. Sebaliknya, Jika suatu zat terbuat dari jenis bahan yang
berbeda, maka zat tersebut akan memiliki massa jenis yang berbeda.
Volume suatu zat akan
mempengaruhi massa jenis zat tersebut, dimana semakin besar volume benda maka
massa jenis benda tersebut akan semakin kecil.
Makasih ya buat laporannya bisa dijadiin referensi buat ujian praktek. Loveloveyou! God bless you always...:) Iven.
ReplyDeletewah iya sama-sama! senang bisa bantu clarisa :)
DeleteMakasih ya buat laporannya bisa dijadiin referensi buat ujian praktek. Loveloveyou! God bless you always...:) Iven.
ReplyDeletengebantu banget buat ujian praktek tgl 14maret2016 makasih yaa
ReplyDeleteMksh ya udah membantu
ReplyDeleteMkasiih membantuku muach
ReplyDelete