LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA
LISTRIK DINAMIS
TUJUAN :
1. Mengetahui
cara menggunakan Basicmeter (voltmeter dan amperemeter)
2. Mengukur
kuat arus listrik dalam suatu rangkaian seri dengan amperemeter
3. Mengukur
beda potensial dalam suatu rangkaian parallel dengan voltmeter
DASAR TEORI :
Arus listrik
adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu penghantar per satuan
waktu. Arus listrik dalam sebuah rangkaian
hanya dapat mengalir dalam suatu rangkaian tertutup dari potensial
tinggi (+) ke potensial rendah (-).
Basicmeter digunakan sebagai alat ukur arus dan
tegangan DC dengan shunt dan pengganda terpasang pada alat. Dilengkapi
dengan tutup geser untuk mengubah fungsi sebagai amperemeter atau voltmeter.
Pada posisi A, alat berfungsi sebagai amperemeter
yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik dengan batas 100 mA, 1A, 5A,
(DC). Basicmeter untuk penggunaan amperemeter dirangkai seri dengan
komponen/rangkaian yang akan diukur kuat arusnya. Pada posisi V, alat berfungsi sebagai voltmeter yang digunakan untuk mengukur
tegangan listrik dengan batas ukur 100 mV, 1V, 10V, dan 50V (DC). Basicmeter
untuk penggunaan voltmeter dirangkai parallel dengan komponen/rangkaian yang
akan diukur tegangan listriknya.
Basicmeter
memiliki skala ganda dengan batasan -10; 0; 100 dan -5; 0;
50. Hambatan dalam sekitar 1000 Ohm dengan pencegah pembebanan lebih,
dilengkapi pengatur kalibrasi jarum. Ketelitian + 2,5% pada simpangan penuh.
Hukum ohm berbunyi : “Besarnya arus listrik yang
mengalir pada suatu penghantar, berbanding lurus dengan beda potensial di
antara kedua ujung penghantar, dan dipengaruhi oleh jenis penghambatnya”.
Secara matematis, dituliskan : V = I . R , dengan;
V =
beda potensial (volt)
I =
kuat arus listrik (A)
R =
hambatan listrik (ohm)
ALAT DAN BAHAN :
-
Basicmeter
-
Kabel jepit buaya
-
2 kabel listrik
-
3 baterai (1 baterai D 1,5 V dan 2 baterai AA 1,5
V)
-
3 bohlam lampu 3,8 V
CARA KERJA :
1.
Potong kabel listrik sepanjang ± 20 cm
2.
Sambungkan kabel listrik 1 pada bohlam dan salah
satu kutub baterai, dan kabel listrik 2 pada kutub lain baterai
3.
Buatlah rangkaian seri untuk mengukur kuat arus
listriknya (amperemeter) atau parallel untuk mengukur tegangan listriknya
(voltmeter)
4.
Jepitkan kabel 1 pada jepit buaya yang pertama dan
kabel 2 dengan jepit lainnya
5.
Geser penutup ke huruf A untuk menggunakan
amperemeter atau V untuk menggunakan voltmeter
6.
Sambungkan jepit dengan kabel yang terhubung dengan
kutub negative baterai pada socket angka nol (yang berada di tengah) dan kabel
yang terhubung dengan kutub positif pada socket yang berada disebelah kiri atau
kanan (tergantung sedang memakai amperemeter atau voltmeter)
7.
Perhatikan skala yang ditunjukkan oleh jarum pada
basicmeter
8.
Lakukan hal yang sama untuk jumlah baterai yang
lebih banyak dan jumlah bohlam lampu yang lebih banyak juga
HASIL PENGAMATAN :
1 LAMPU (1,5 V)
Rangkaian Amperemeter Rangkaian
Voltmeter
1 LAMPU (3 V)
Rangkaian
Amperemeter Rangkaian
Voltmeter
2 LAMPU (6 V)
Rangkaian
Amperemeter Rangkaian
Voltmeter
JAWABAN PERTANYAAN :
1.
Untuk mengukur kuat arus listrik harus digunakan
alat ukur Amperemeter yang dirangkai secara seri
dengan rangkaian yang akan diukur kuat arusnya.
2.
Untuk mengukur beda potensial digunakan alat ukur Voltmeter
yang dirangkai secara parallel dengan rangkaian yang akan diukur
beda potensialnya.
3.
Gambar rangkaian amperemeter yang benar
4.
Gambar rangkaian voltmeter yang benar
KESIMPULAN :
Alat – alat ukur listrik digunakan untuk mengukur
besaran listrik. Multimeter atau basicmeter menggabungkan fungsi voltmeter,
amperemeter dan ohmmeter. Untuk mengukur kuat arus listrik harus digunakan alat
ukur Amperemeter yang dirangkai secara seri dengan rangkaian yang
akan diukur kuat arusnya. Untuk mengukur beda potensial digunakan alat ukur Voltmeter
yang dirangkai secara parallel dengan rangkaian yang akan diukur beda
potensialnya.
No comments:
Post a Comment