Monday, March 2, 2015

Echinodermata

File ini dalam bentuk PPT, dapat dilihat di:


Echinodermata (Slide Share)


.
.
.

Thanks!

Jenis Fungsi

a.      Fungsi Surjektif
Fungsi f : A  B disebut fungsi surjektif atau fungsi onto atau fungsi kepada jika dan hanya jika daerah fungsi f sama dengan himpunan B atau Rf = B
Ciri : Apabila setiap anggota himpunan B mempunyai kawan anggota himpunan A, maka f disebut fungsi surjektif atau fungsi pada (onto function).

Himpunan A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B = {a, b, c, d}
Fungsi Onto
Domain = 1, 2, 3, 4, 5
Kodomain = a, b, c, d
Range = a, b, c




b.      Fungsi Injektif
Fungsi f : A  B disebut fungsi injektif atau fungsi satu-satu (fungsi into atau fungsi ke dalam) jika dan hanya jika daerah hasil fungsi f merupakan himpunan bagian murni dari himpunan B atau Rf atau Rf  B [tiap a1, a2  A dan a1  a2 berlaku f(a1) f(a2)]
Ciri : Apabila setiap anggota himpunan B mempunyai yang kawan di A, kawannya tunggal, maka f disebut fungsi injektif atau fungsi 1-1 (into function).

Himpunan P = {1, 2, 3} dan Q = {p, q, r}.
 

                                                Fungsi into
                                                Domain = 1, 2, 3
                                                Kodomain = p, q, r
                                                Range = p, q, r
·      Untuk mengetahui fungsi injektif atau bukan, dapat dilihat melalui grafik


a
 
b
 





Text Box: bukan fungsi injektif Text Box: fungsi injektif

                                                                                                                     
c.       Fungsi Bijektif
Fungsi f: A  B disebut sebagai fungsi bijektif jika dan hanya jika fungsi f sekaligus merupakan fungsi surjektif dan fungsi injektif.
Ciri : Jika setiap anggota himpunan B mempunyai tepat satu kawan di A maka f disebut fungsi bijektif atau korespodensi 1-1. Mudah dipahami bahwa korespondensi 1-1 adalah fungsi surjektif sekaligus injektif.

Fungsi f : A  B                                                         Fungsi f : A  B        
A = {0, 1, 2} dan B = {a, b, c}                                       A = {0, 1, 2} dan B = {a, b, c, d}





Domain = 0, 1, 2                                                         Domain = 0, 1, 2
Kodomain = a, b, c                                                      Kodomain = a, b, c, d

Range = a, b, c                                                                        Range = a, b, c

Flagellata

FLAGELLATA

Flagellata (dalam bahasa Latin diambil dari kata “flagell” yang berarti cambuk) atau Mastigophora (dari bahasa Yunani,”mastig” yang berarti cambuk, dan “phora” yang berarti gerakan), dalam taksonomi kuno Flagellata merupakan salah satu kelas dalam filum protozoa atau protista yang mirip hewan, namun dalam taksonomi modern menjadi superkelas yang dibagi menjadi dua kelas, yaitu Phytomastigophorea (Fitoflagellata) yang mirip tumbuhan karena memiliki kromatafora, sehingga dapat melakukan fotosintesis dan Zoomastigophorea (Zooflagellata) yang  menyerupai hewan, tidak berkloroplas dan bersifat heterotrof.
Alat gerak Flagellata adalah flagellum atau cambuk getar, yang juga merupakan ciri khasnya, sehingga namanya disebut Flagellata (flagellum = cambuk).
Fitoflagellata diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu Euglenoida, Nuctiluca Miliaris dan Volvox Globator. Sedangkan Zooflagellata terdiri dari Trypanosoma dan Leishmania

Ciri – Ciri
Apabila kita melihat dari namanya, maka Flagellata ini bergerak dengan bantuan satu atau lebih flagela. Bentuk flagela seperti cambuk. Letak flagel berada pada ujung depan sel (anterior), sehingga saat bergerak seperti mendorong sel tubuhnya, namun ada juga letak flagel di bagian belakang sel (posterior). Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagella juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan lingkungannya. Tampak pula membran yang berombak-ombak dan kelihatan menonjol, sehingga flagela dan membran ini berguna untuk gerak aktif dan/atau mengumpulkan makanan dengan cara menghasilkan aliran air di sekitar mulut sehingga makanan dapat memasuki mulut. Flagellata juga memiliki alat pernapasan yang disebut stigma (bintik mata). Stigma ini berfungsi sebagai alat respirasi yang dilakukan untuk pembakaran hidrogen yang terkandung di dalam kornel.
Sitoplasma Flagellata dikitari oleh polikel atau pembungkus yang nyata sehingga memberikan bentuk tubuhnya. Bentuk tubuh Flagellata sangat beragam, ada yang berbentuk lonjong, menyerupai bola, memanjang, dan polimorfik (memiliki berbagai bentuk morfologi). Flagellata hidup secara soliter dan ada juga yang berkoloni dalam air (air tawar, danau, sungai, kolam, genangan air) dengan suhu 16-25°C, dan pH 6-8.
Flagellata memperoleh nutrisi dengan beberapa cara :
§  holozoik (heterotrof), apabila makanannya berupa organisme lain yang berukuran lebih kecil
§  bersifat holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organik yang berasal dari lingkungan karena memiliki kloroplas
§  bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organik dari organisme yang telah mati
§  bersifat parasitik dengan cara menempel pada inang untuk mendapat nutrisi.
Flagellata meliputi sekitar 1500 jenis Protozoa yang semuanya mempunyai alat gerak flagela. Semua jenis dalam kelompok ini berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri secara membujur. Beberapa jenis Flagellata bersimbiosis dengan organisme lain, misalnya Oikomonas synsyanotica dan Amphisolenia bersimbiosis dengan Cyanobacteria. Jenis yang lain bersifat parasit yang mengifeksi manusia dan menimbulkan penyakit pada alat kelamin, usus, dan penyakit sistemik.

Cara Reproduksi
Reproduksi pada Flagellata ada 2 macam, yaitu vegetatif dan generatif. Reproduksi vegetatif (aseksual) dengan cara pembelahan biner secara longitudinal, misalnya pada Euglena.
Reproduksi generatif (seksual) terjadi karena persatuan antara ovum dan spermatozoid, misalnya pada Volvox. Reproduksi secara generatif berfungsi untuk memperkaya variasi genetik, sehingga menghasilkan individu mutan yang lebih tahan terhadap kondisi lingkungan. Pada Volvox terdapat koloni jantan yang menghasilkan sperma dan koloni betina yang menghasilkan ovum, namun ada juga koloni yang bersifat hermafrodit yang dapat menghasilkan sperma serta ovum. Meskipun koloni yang bersifat hermafrodit dapat menghasilkan sperma dan ovum dalam satu koloni, kematangan sperma dan ovum tidak pada saat yang bersamaan, sehingga tidak dapat terjadi pembuahan diri. Ovum dihasilkan oleh oogonium, sedangkan Volvox jantan menghasilkan spermatozoid oleh spermatogonium. Setelah terjadi fertilisasi akan menghasilkan zigot, zigot akan menghasilkan empat spora, yang kemudian akan menjadi individu baru.

Manfaat
Jenis Flagellata Trichonympha dan Myxotricha hidup di dalam usus rayap yang membantu rayap untuk mencerna kayu karena dapat mengeluarkan enzim selulosa. Enzim ini membuat partikel kayu tersebut menjadi lebih lunak, sehingga mudah dirombak dan terurai menjadi bagian-bagian kecil lalu diserap oleh rayap. Bahan yang diserap ini sebagian dibutuhkan oleh rayap dan sebagian untuk kelangsungan hidup Flagellata.
Di lingkungan perairan flagellata berperan sebagai phytoplankton dan zooplankton sebagai sumber pakan alami ikan dan udang. Euglena viridis dapat digunakan sebagai sumber Protein Sel Tunggal (PST), karena memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Selain itu, Flagellata juga berperan sebagai predator karena memangsa organisme uniseluler atau ganggang, bakteri, dan microfungi, sehingga populasi organisme dapat dikendalikan. Selain berfungsi sebagai pengendali, Flagellata yang bersifat saprofitik berperan sebagai dekomposer dalam rantai makanan.

Contoh
·         Trypanosoma gambiense
Golongan dari spesies ini pada umumnya hidup sebagai parasit yang hidup di dalam darah, baik manusia maupun ternak. Penyakit ini pernah menyerang orang Afrika bagian barat dengan gejala awal si penderita suka tidur dan dikenal dengan penyakit tidur. Trypanosoma gambiense hidup di dalam kelenjar ludah lalat Tsetse (Glossina palpalis). Pada saat menusuk kelenjar yang mengandung parasit tersebut masuk ke dalam darah manusia yang menyerang getah bening (kelenjar limfa) dan akibatnya kelenjar limfa si penderita membengkak/membesar dan terasa nyeri disertai demam tinggi.
·         Trichomonas vaginalis
Bila ditinjau dari namanya, jenis ini menimbulkan satu tipe penyakit vaginitis, yaitu merupakan peradangan pada vagina yang ditandai dengan keluarnya cairan dan disertai rasa panas seperti terbakar dan rasa gatal. Species ini tidak mempunyai stadium sista dan menyebar sebagai penyakit kelamin. Dapat juga menginfeksi dan menular pada pria yang menimbulkan penyakit prostatitis. Trichomonas vaginalis dapat berpindah dari wanita pada ke pria melalui hubungan seksual.
·         Giardia lamblia
Merupakan satu-satunya Protozoa usus yang menimbulkan penyakit disentri/diare dan kejang-kejang di bagian perut. Protozoa ini ditemukan dalam duodenum/usus dua belas jari. Penularannya melalui makanan atau minuman yang tercemar dan melalui kontak dari tangan ke mulut.
·         Leishmania donovani
Leishmania donavani menimbulkan penyakit pada anjing dan dapat ditularkan pada manusia. Penyakit ini menyebabkan perbesaran limpa, hati, kelenjar limfa, anemia sehingga dapat menimbulkan kematian. Inang perantaranya sejenis lalat pasir (Phlebotomus). Di Indonesia penyakit seperti ini belum pernah ditemukan.

Untuk file dalam bentuk PPT, dapat dilihat di:

Flagellata (Slide Share)